Untuk memulai menanam porang, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih bibit porang. Biasanya para petani porang pemula masih merasa ragu dalam hal memlih bibit porang, hal ini dikarenakan pemilihan bibit ini akan menentukan waktu panen. Tentu saja, semakin cepat waktu panen, maka akan semakin cepat pula kita mendapatkan keuntungan. Ulasan berikut mungkin bisa menjadi pertimbangan dalam memilih bibit porang yang ingin dibeli:
1. Bibit umbi porang
Bibit jenis ini biasanya merupakan hasil sortiran dari umbi porang yang belum bisa dimasukan sebagai umbi produksi yaitu umbi dengan berat minimal 2 Kg. Umbi tersebut masih bisa digunakan sebagai bibit dan kelebihannya kita bisa lebih cepat panen karena hanya butuh satu musim saja yang biasanya dilalui dengan dua musim. Tentu saja untuk musim tanam selanjutnya kita juga bisa mendapatkan katak atau bubil sebagai bibit. Bibit umbi yang terbaik itu adalah yang berumur mencapai bulan tujuh ke atas dan sudah memasuki masa dorman serta sudah melewati masa karantina minimal satu bulan
2. Bibit katak
Bibit katak merupakan salah satu pilihan sebagai bibit porang. Bibit katak biasanya dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan ukurannya, mulai dari katak mini, sedang, sampai yang super yang mempunyai bentuk lebih besar. Dengan menggunakan bibit jenis ini kita bisa memanen porang dengan waktu 2 musim
3. Bibit biji bunga porang (Spora)
Bibit ini bisa diambil dari bunga porang yang sudah tua kemudian dikupas. Bibit biji bunga porang bisa digunakan sebagai solusi untuk petani porang yang tidak berambisi atau tergesa-gesa untuk memanen umbi porang. Namun dengan perawatan yang bagus, menurut pengalaman saya, bibit jenis ini bisa menghasilkan umbi yang tidak kalah besar dengan bibit dari bubil katak dan bibit jenis ini menjadi solusi yang bagus untuk petani yang minim modal. Hal ini dikarenakan untuk satu kilo bibit spora menghasilkan sekitar 7000 s/d 9000 bibit
4. Bibit Umbi Belah
Bibit jenis ini didapatkan dari umbi porang yang dibelah menjadi beberapa potong yang kemudian di rendam dengan larutan ZPT untuk merangsang pertumbuhan. Untuk petani porang pemula sangat tidak disarankan untuk memilih bibit jenis ini yang dikarenakan ketika proses pembelahan kurang benar, maka akan menghasilkan pembusukan bibit. Hal ini tentu memiliki resiko yang sangat tinggi dan membuat frustasi bagi petani pemula
5. Bibit Katak Belah
Bibit jenis ini didapatkan dari katak yang dibelah menjadi beberapa bagian kemudian diberikan larutan ZPT, namun tentu saja dari semua bibit jenis ini memiliki resiko kebusukan yang paling tinggi bagi petani yang tidak memiliki pengalaman. Namun bagi yang sudah berpengalaman, ini tentu menjadi alternatif yang baik. Bagi petani pemula, tidak disarankan memilih jenis bibit ini karena memiliki resiko yang lebih tinggi dari pada bibit umbi belah
Itulah beberapa jenis bibit yang bisa dipilih bagi kalian yang ingin menanam porang. Apapun jenis bibitnya, dengan perawatan yang baik, tentu akan menghasilkan umbi yang besar.